"Aku Ada Pada Setiap Jengkal Katakata", waktu yang berjalan,~tidak ada sekian detikpun diciptakan untuk sebuah kesia-siaan, sebab Tuhan telah menjadikan segala sesuatu sebagai sebuah jawaban, ke arah mana kita akan menempuh, semua adalah pilihan yang akan kita tentukan sendiri-sendiri. kebetulan; barangkali ia adalah sebuah petunjuk yang disamarkan... By, Yori Kayama (YK)

Rabu, 01 September 2010

Percakapan Pungguk dan Bulan betina

kepada Ramoun Apta D S.....

Kala malam gelisah terjadi percakapan yang basah

Pungguk: kapan aku bisa mencumbuimu yang sedari tadi asyik mengintipku dari kejauhan.

Bulan betina dengan muka masam menjawab kala itu”suatu kehehinaan bagiku bila aku mengintipmu apalagi sempat bercumbu dengan kau yang tak pernah membaca kisah”

Pungguk terdiam seketika dan berkata dengan setengah tertawa: wahai kau dewi malam pengusa setiap jengkal kelam,anggunmu melumpuhkan setiap insan dan angkuhmu telah membunuh orang-orang perbukitan...dengan sedikit mnegaskan suaranya lalu menyambung kalimatnya, “apa yang kau tau tentang kisah..,apakah kisah  yang masih mengikatmu kepada tali keraguan,, apakah kisah yang menuntunmu pada kepalsuan,apakah begitu, wahai kau yang telah menikam siang?

Bulan betina memalingkan mukanya dari keraguan tadi dan memasang muka lama ,sambil mengangkat sedikit alisnya agar tetap kelihatan tegar,sewaktuwaktu pungguk bisa lupa karna dia memang ragu akan kisah yang telah menanaknya,begitu yang terselip dibenaknya.

Lalu bulan betina menjawab pertanyaan dari pungguk,yang memang sedari tadi menantikan sebuah jawaban dan berkata”bagimanapun kau berkoar aku tetap pada jalanku,jalan yang dari dulu memang untukku walau sedikit rumit,namun kisah telah memujaku dengan seribu sajak,kisah telah menjadikan aku ratu kegelapan yang tak terkalahkan..”sekarang coba lihat kau yang selalu dibuang oleh katakata,kau umpama ilalang pada penhujung bukit barisan dilihat dari kejauhan memang indah,namun kau tajam seperti mukamu yang teramat kusam.apa yang kau banggakan!

Pungguk:huh,kisah terlalu munafik untuk memujamu dengan seribu sajak,padahal ia selalu menyeringgai ketika kau lengah. Kau tak lebih seperti bulan jalang,betinamu telah habis dihisap ribuan jantan,kau telah bunting dinodai zaman,kau mulai kusam termakan terang,ingat kau hanya pencuri ketika sinar siang tak lagi berdaya,perawannya kau hisap sewaktu laut menyimpan,kemudian kau jadikan alasan pada kisah agar memujamu sepanjang masa,maaf aku terlalu sulit untuk kau tipu,belangmu sudah terasa saat alismu kau naikkan agar kau kelihatan tegar,ingat mataku sangat piawai menyelidik lengkungmu,jadi sekali lagi “aku tidak bisa kau tipu”

Hahahahahahahah  ayolah  mari kita lepaskakan keraguan itu,percayalah…..tidak akan sampai pada sajak yang memujamu ,ayolah bercumbu sebentar agar hasrat ini tersampaikan,agar sejarah terpecahkan dan aku tidak lagi kerontang pada musimnya. Apa lagi yang kau tunggu kemarilah,kau tentu juga punya hasratkan sesuai dengan kelamin yang kau sandang,btul bukan?atau.. jangan-jangan kau juga telah berhasil menipuku saat aku lengah tadi,begitu juga dengan kisah dan seribu sajak yang telah memujamu.., ya aku telah kau tipu…..aku telah kau tipu…ketika mataku kau cangkul dengan biasnya, ya aku mengerti…….aku telah kalah pada ujungnya,betina telah sampai pada jalanya.

Percakapan terhenti ketika pungguk telah menyadari kalau ia telah kalah pada ujungnya.betina tersenyum bahwa kisah telah memihaknya.semua terhenti dengan suasana yang risau.

Malam tetap pada jalanya dan pungguk berhenti merindukan betina,ia meninggalkan seribu Tanya yang masih tersisa,ia meninggalkan gelisah yang masih basah,mukanya lusuh tak berdaya semenjak ia tau kebenaran sebuah kisah yang telah menipunya ketika ia lengah. Malam tetap pada  jalannya,betina tetap pada tali keraguan,kisah tetap pada kepalsuan. Dan aku pada kekalahan.
YK,Ulak Karang,27 Agustus 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Jika Sudah Berkunjung, Kasih Koment Nya...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More