Kepada Wahyuzalfindo
I/
Aku pasti akan mengernyitkan dahi jika prcumbuan itu benarbenar terjadi karena aku bukanlah kunangkunang itu,liurku juga mengental ketika menjilati butir.
II/
kuseduh setiap kali bercumbu,kunanti setiap kali kau melangkah,aku kenang jika kau ingin menikmati ruang pada ekor.
I/
maukah kau menunggu sampai kuhisap habis teh telurku ? maka akan aku tamparkan kedua tanganku yang penuh ibu jari tepat pada mukamu.
II/
Tunggu. aku juga menghabiskan teh telurku yang hambar dengan sedikit gula,biar kulantingkan cawan penampung itu kemukamu yang seputih duwat.apa kau juga merasa kekurangan gula kawanku.seperti kunangkunang itu tak memiliki terang pada belakang.
I/
gula ??? kurasa tidak.Aku tak ingin menambah manis air kencingku yang kau butuhkan hanya kaca mata untuk melihat indahnya parasmu. menyakitkan mataku,sangat. tapi aku jadi candu,kaerna kau sahabatku.
II/
sengaja kupancing gairahmu untuk melukis wajah,hingga kau sadari kau memang penuh pesona,wahai sahabatku.
YK,Ulaka Karang 25 Agustus 2010
0 komentar:
Posting Komentar
Jika Sudah Berkunjung, Kasih Koment Nya...