"Aku Ada Pada Setiap Jengkal Katakata", waktu yang berjalan,~tidak ada sekian detikpun diciptakan untuk sebuah kesia-siaan, sebab Tuhan telah menjadikan segala sesuatu sebagai sebuah jawaban, ke arah mana kita akan menempuh, semua adalah pilihan yang akan kita tentukan sendiri-sendiri. kebetulan; barangkali ia adalah sebuah petunjuk yang disamarkan... By, Yori Kayama (YK)

Rabu, 05 Januari 2011

di Luar banyak lagi cerita,2 sajak untuk kita

di Bawah Pohon Renta dari depan desau angin menghantar duka pada setangkai daun menjatuhkan air mata kemana syair dan pantun  kita dendangkan kalau bukan ketempat sebuah persinggahan cahaya itu membuka lubang pertemuan purba segerombal pemuda telah berkecamuk di dalamnya menikam setiap peristiwa yang barangkali adalah suara kesakitan jiwa jiwa kembang kelaparan di malam liar kemudian lihatlah aku kecupkan bibir ini kepada tidak yang kau iyakan kepada setiap garis membikin alur sepanjang jalan tidur  memulaskan sebagian birahi dari dalam tubuh mengoyak diri sekoyak zaman yang telanjang dari depan pohon pohon telah meniadakan sehelai rumput mati terinjak jatuhan ranting patah akibat air mata,air mata mata air yang menggenangi kita di sudut.lihatlah mekar para kembang biduan memyuarakan...

Selasa, 28 Desember 2010

Siulan Masa Lampau

kulepas saja senandung ini jika burung itu selalu berkicau aku takkan berhenti sebelum sayap patah dan diam untuk mengepak di mana desah sekeliling kota awal selalu saja rumpang di kediaman silungkang kain-kain itu terbang menuju kaki singgalang waktu tua yang hilang kubuang saja gambar di dadamu jika warna itu selalu menyerupaimu bahkan aku takkan pernah diam sebelum semua benar-benar patah retak pada mataku usang di ujuang rambutku lalu apa nama akhir persinggahan kalau kita pun enggan melingkar melupakan ribuan sayap lalu menanamkan kaki pada lubang waktu kapan? suara saluang menghentak silungkang retak singgalang tersentak maka akulah penikmat patahan laju usia : bahwa setiap lorong adalah sebuah kematian siulan adalah mata buta melangkah pulang Padang/2...

Kamis, 23 Desember 2010

Pepatah Minang Berguna Untuk Menbentuk Moral Manusia dan Masyarakatnya

Pepatah Minang Berguna Untuk Menbentuk Moral Manusia dan Masyarakat “tak tahu di rundiang kato putuih tak tahu di kieh kato sampai” (tak tahu pada  rundingan kata putus tak tahu  pada kiasan kata sampai)  “Arang lah tacoreang di muko, aiklah sakuliliang badan Lah cabiak baju di dado Tak ka tatutuik jo tapak tangan” (Arang sudah tergores di muka, Aib telah sekeliling tubuh, Telah robek baju di dada Tak akan tertutup dengan telapak tangan). “Kok indak ka manambah jan dicinto mangurangi Kok tak ado pitih balanjo, elok usaho dipabanyak, kok tak ado pulo usaho, tolonglah urang jo bicaro, panjangkan aka jo budi” (Kalau tidak akan menambah jangan dicita mengurangi kalau tak ada uang belanja baiklah usaha diperbanyak kalau tak ada pula usaha tolonglah orang dengan bicara panjangkan...

Rabu, 15 Desember 2010

Tenggelam di Kedalaman Jarak

Kado untuk pertemuan pertama : Putri Meizaliani 1 memadangmu seperti gelisah awan sewaktu kelak hujan membalik arah tanpa rintik dan basah aku merangkai serak suara pada jatuhan setetes, kembanglah mata 2 lamunan malam tak pernah melepas petang menduakan kelam di titik penghabisan antara kita benar-benar telah telanjang terbaring dalam ranjang kepiluan kembanglah mata pada jatuhan yang setetes 3 bulan tenggelam di ujung mata jatuh berderai menjelma sepenggal jarak serta langkah mengikat pada sebatang tonggak hendak membinasakan nyanyian kecemasan antara aku dan kau telah tenggelam dalam mata air yang dangkal 4 memadangmu seperti gelisah awan bergerak. serupa yang menjarak termakan rayuan angin kepada siapa akan melangkah menjadi arak seperti  mabuk menir dan puan pulas. mengutuk hari ...

Sajak di Awal Desember

Sajak-sajak Yk awal Desemberoleh Youri Kayama pada 13 Desember 2010 jam 21:02Aku Dalam Penyair aku dalam penyair adalah aku seperti di atas kapal menari mengikuti jari-jari angin sebentar-bentar aku bisa terlantar diterpa gelombang lapar aku dalam penyair seperti air di daun talas bergoyang namun belum juga terbuang sebelum di dulang maka aku takkan terlepas aku dalam penyair adalah aku yang hilang dalam perjalanan menuju pulang sebelum berlabuh aku sudah dikandaskan Medan/2010 Catatan Seorang Pemula bertahun-tahun aku menanam tidak jua menemui parang padahal ubi, hanya ubi tapi tak pernah menjadi bertahun-tahun aku mengukir sepotong kayu yang bisu tapi tak berbentuk satu rupa, hanya satu rupa saja tak bisa bertahun pula aku mengembara mengukur sepanjang apa tubuh jalan garis-garis...

Kapan,datang?

pedih beringsut sepi kedalam lambung yang perih menanak sekeping logam masak dalam palung jatuhlah darah dari kelopak menabur luka di dalam rumah kaca-kaca yang nyepi dari serpihan patahan ilusi : kadang nganga disalah arti cermin menampak diri lihat dada yang membubung berkejaran menuju jantung inilah waktu cermin akan pecah! Padang/Ruang Gelap-2...

di Siang

epada Riyon dan Syafriadi air mata itu telah jatuh dalam pilu setumpuk batu kemudian angin menjadi debu selembar kain air mata itu perlahan kusut menjelma kemarau di sekujur tubuh jendela,lebuh dan kayu pun ikut mengering menggumpal dalam sepotong daging di pintu menagih janji setiap kehilangan yang mengiba Batu busuak,2...

Gigil Subuh di Patahan Tangkai Jam

Alif itu mulai lurus Ketika aku mengeja selepas entah Seperti mengulum petang Agar pagi pun kembali Belumlah sampai kepada hamzah Aku sudah tergeletak di dalamNya Telanjang. Bangkit dari putih tulang Mengutuk malam sebab tak lagi panjang Penghabisan kali itu sepi gemuruh Kemarau mengeras di sekujur tubuh Memekik ngeri mencekik kesunyian diri Terjang. Melawan arus yang berlawanan         -aku terlepas kemudian terbungkus kain hitam- Alif itu semakin bergerak Menuju suara yang serak Di batang tenggorok Sajak-sajakMu tersekat Menghentak. Menembus gumam kusut Pelarian bulan selepas malam : Kisut bibirku mengupat dosa yang berlipat Ajaklah lambai cemara Di depan jendela Lalu kubur harga sekantong noda Biar mati membikin nisan tiada Dari rumah ke rumah       ...

Pages 91234 »
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More