"Aku Ada Pada Setiap Jengkal Katakata", waktu yang berjalan,~tidak ada sekian detikpun diciptakan untuk sebuah kesia-siaan, sebab Tuhan telah menjadikan segala sesuatu sebagai sebuah jawaban, ke arah mana kita akan menempuh, semua adalah pilihan yang akan kita tentukan sendiri-sendiri. kebetulan; barangkali ia adalah sebuah petunjuk yang disamarkan... By, Yori Kayama (YK)

Rabu, 15 Desember 2010

Gigil Subuh di Patahan Tangkai Jam

Alif itu mulai lurus
Ketika aku mengeja selepas entah
Seperti mengulum petang
Agar pagi pun kembali

Belumlah sampai kepada hamzah
Aku sudah tergeletak di dalamNya
Telanjang. Bangkit dari putih tulang
Mengutuk malam sebab tak lagi panjang

Penghabisan kali itu sepi gemuruh
Kemarau mengeras di sekujur tubuh
Memekik ngeri mencekik kesunyian diri
Terjang. Melawan arus yang berlawanan

        -aku terlepas kemudian terbungkus kain hitam-

Alif itu semakin bergerak
Menuju suara yang serak
Di batang tenggorok
Sajak-sajakMu tersekat
Menghentak. Menembus gumam kusut
Pelarian bulan selepas malam
: Kisut bibirku mengupat dosa yang berlipat

Ajaklah lambai cemara
Di depan jendela
Lalu kubur harga sekantong noda
Biar mati membikin nisan tiada
Dari rumah ke rumah

       -aku tak mau sia-sia, sebila penjemputan itu tiba-

Alif telah lurus
Aku mengeja luas samuderanya
Menghela tiap detik deras hempasan getarnya
Dalam tubuh,jendela hingga sampai pada lebuh
Menunggu kabar diri terperangkap dalam rantau menuju pulang
Agar jelas musim telah megalami perubahan


: kitap akan ku tutup setelah hijrah kita akan berpeluk
Kepada Tuhan. Dendang subuh ini  akan selalu kumainkan


Padang,Ruang Gelap2 010


0 komentar:

Posting Komentar

Jika Sudah Berkunjung, Kasih Koment Nya...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More