Kado untuk pertemuan pertama : Putri Meizaliani
1
memadangmu seperti gelisah awan
sewaktu kelak hujan membalik arah
tanpa rintik dan basah aku merangkai serak suara
pada jatuhan setetes, kembanglah mata
2
lamunan malam tak pernah melepas petang
menduakan kelam di titik penghabisan
antara kita benar-benar telah telanjang
terbaring dalam ranjang kepiluan
kembanglah mata pada jatuhan yang setetes
3
bulan tenggelam di ujung mata
jatuh berderai menjelma sepenggal jarak
serta langkah mengikat pada sebatang tonggak
hendak membinasakan nyanyian kecemasan
antara aku dan kau telah tenggelam
dalam mata air yang dangkal
4
memadangmu seperti gelisah awan
bergerak. serupa yang menjarak
termakan rayuan angin kepada siapa akan melangkah
menjadi arak seperti mabuk menir dan puan
pulas. mengutuk hari tak lagi panjang
mata air menggenang
sewaktu malam tenggelam
mengepung kami
di pintu penjagaan pagi
Padang/Ruang Gelap
0 komentar:
Posting Komentar
Jika Sudah Berkunjung, Kasih Koment Nya...