"Aku Ada Pada Setiap Jengkal Katakata", waktu yang berjalan,~tidak ada sekian detikpun diciptakan untuk sebuah kesia-siaan, sebab Tuhan telah menjadikan segala sesuatu sebagai sebuah jawaban, ke arah mana kita akan menempuh, semua adalah pilihan yang akan kita tentukan sendiri-sendiri. kebetulan; barangkali ia adalah sebuah petunjuk yang disamarkan... By, Yori Kayama (YK)

Rabu, 15 Desember 2010

Sajak di Awal Desember

Sajak-sajak Yk awal Desember

oleh Youri Kayama pada 13 Desember 2010 jam 21:02
Aku Dalam Penyair

aku dalam penyair adalah aku seperti di atas kapal
menari mengikuti jari-jari angin
sebentar-bentar aku bisa terlantar
diterpa gelombang lapar

aku dalam penyair seperti air di daun talas
bergoyang namun belum juga terbuang

sebelum di dulang maka aku takkan terlepas

aku dalam penyair
adalah aku yang hilang
dalam perjalanan menuju pulang
sebelum berlabuh aku sudah dikandaskan

Medan/2010

Catatan Seorang Pemula

bertahun-tahun aku menanam
tidak jua menemui parang
padahal ubi, hanya ubi
tapi tak pernah menjadi

bertahun-tahun aku mengukir
sepotong kayu yang bisu
tapi tak berbentuk
satu rupa, hanya satu rupa saja tak bisa

bertahun pula aku mengembara
mengukur sepanjang apa tubuh jalan
garis-garis yang menjalar
tak bersua, sepotong pun enggan singgah
sebab basah jalanan adalah basah mataku

Medan,2010

di Luar aku Lapar

satu biji aku timbun
dini hari
liar seperti dengau seekor sapi
lapar kehabisan susu pagi ini

sebuah lagi aku tabur
sepanjang jalan yang mengukur
pertemuan seakan menarik ulur
dini hari-pagi-dini hari

kemudian di jalan aku mengubur
semua yang kutabur
   biji sekarat
      tersiram hujan
         hingga mekar
- mengakar sepanjang abad-

Padang/2010

Celah

kegelisaan semacam perebutan
dari masa ke masa
antara ruang ke ruang
perebutan awal kegelisaan
umpama kain yang beterbangan
menjelma apa saja
usia liar, pun mata sama
mencari rahim yang hilang
: aku menindik celah di lidahmu

pergerakan seolah merisaukan
raut-raut yang kehilangan
serta jiwa seakan sakau
mendengar kabar dari rantau
bahwa kepulangan adalah sebuah kematian
untuk melangkah dari awal
:waktu-waktu yang diam

pertengkaran serupa laut dangkal
kemudian tangan menggali dalam-dalam
sebongkah tanah, sepotong usia
terperangkap di waktu sama

rahim yang semula lepas,akan segera di ikat

Padang/

Aku Bersembunyi di Medan

bung, aku bersembunyi di Medan
sebab di kampung aku gentar
dengan gunjingan orang tepian
mengatakan bahwa laut sebentar lagi membakar
gedung yang mencakar

bung, aku bersembunyi di Medan
sebab sebentar lagi kepala dipenggal
oleh nelayan yang tak dapat ikan
katanya mereka mencari tumbal
untuk jalan menuju sebrang

bung,di Medan aku sembunyi
aku malu pada birunya laut

sssstttttttttt....
diam bung, jangan bilang-bilang
kalau aku penyair yang gagal

Medan,2010

0 komentar:

Posting Komentar

Jika Sudah Berkunjung, Kasih Koment Nya...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More