untukmu di dalam jeruji diri
pada sang protes yang terhormat
maaf hari ini saya terlambat tidur
sebab dimalam saya sibuk menonton televisi
beritaberita aksi mecumbu tiap kepalan besi
bakal disebut dan dipujiguji
maaf hari ini pun saya terlambat bangun
sebab televisi padam
dihantam ombak dan terumbuh karang
saya pun heran dari mana datang ombak
mungkin saja dari imajiiamji yang terbuang
atau dari mimpi seorang pembual
siapa? dia,saya atau kau..
kepada sang pembual yang terhormat
sungguh siaran di rumah saya lambat-lambat
banyak semut yang menyumbat
hingga berita-berita pecah di muka rakyat
jadi asut kusutkusut menyelimut
sebenarnya siapa?
berani mengobral padahal enggan menjual
saya,dia atau kau saja
: yang mengusai jalanan
kepada sang penguasa jalanan
maaf saya lancang berdiri di trotoar
atau jalanan yang kau sebut Tuhan
idola setiap anggapan sebuah jabatan
di depan makanya kau seolah pemenang
perebut kuasa perempuan-perempuan tua
lantas,siapa?
masihkah saya,dia atau lebih baik kau mengaku saja
ai,kalian sang kumpulan penguasa
berdiri di tiap-tiap derita
tiap-tiap berita
tiap-tiap cerita
sudahkah kau merasakan luka
di tiap pula goresan darah mereka
: yang kau sebut hina padahal tiada
pada segala sang yang berkeliaran
saya mohon maaf telah berkata-kata
sebab saya, itu yang bisa
daripada kalian menelan peluh
lebih baik di rumah
menyapu halaman-halaman buat tidur kepala
atau seperti saya
menulis puisi saja
: menerkam sesiapa yang menjilat sisa
YK,Padang,22 Nov 2010
0 komentar:
Posting Komentar
Jika Sudah Berkunjung, Kasih Koment Nya...